BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bimbingan
dan konseling selama ini identik dengan bantuan yang diberikan kepada
siswa-siswa yang berada di sekolah, dan sedikit sekali terdengar adanya
konselor di suatu perusahaan atau industri, namun sebenarnya bimbingan dan
konseling dengan semua layanan yang ada di dalamnya tidak hanya diperuntukkan
bagi warga sekolah atau dunia pendidikan saja tetapi juga bagi semua kalangan
dan semua bidang profesi termasuk bidang industri.
Prayitno
(1994: 105) berpendapat bahwa, “Konseling adalah proses pemberian bantuan yang
dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli kepada individu yang
sedang mengalami sesuatu masalah yang bermuara pada teratasinya masalah
tersebut”. Tidak ada pembatasan bahwa konseling hanya dapat dijalankan di
sekolah , bantuan konseling diberikan kepada individu yang sedang mengalami
masalah. Di dalam dunia industri tidak jarang
ditemukan seorang karyawan mengalami
masalah sehingga mempengaruhi performanya dalam bekerja.
Di dalam industri BK dapat dijadikan sebagai wadah untuk
menyampaikan berbagai hal yang dirasakan oleh karyawan. Sebuah industri atau
perusahaan akan sangat terbantu karena permasalahan yang dialami oleh para
karyawan dapat langsung mendapat pelayanan dari konselor perusahaan.
Selain
permasalahan karyawan hal penting lainnya yang perlu diperhatikan oleh pihak
perusahaan adalah adanya suatu analisis jabatan. Dengan adanya analisis jabatan akan diperoleh
suatu deskripsi yang lengkap mengenai jenis pekerjaan antara lain kewajiban dan
tanggung jawab si pekerja dan perlengkapan-perlengkapan yang dipergunakannya
dan hal-hal penting lainnya.
Pada
suatu perusahaan yang bisa dikatakan maju dan berkembang pesat, bagian sumber
daya manusia pada perusahaan tersebut selayaknya melakukan analisis jabatan
sebelum dilakukannya penyeleksian dan penempatan karyawan pada lahan/ jabatan
kerja tertentu, agar dapat menempatkan calon tenaga kerja pada posisi yang
benar-benar sesuai dengan keahlian yang mereka miliki.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
uraian dalam latar belakang sebelumnya rumusan masalah yang perlu diungkap
dalam laporan observasi & wawancara ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana
hakikat Analisis jabatan ?
2. Bagaimana
analisis dan deskripsi suatu jabatan pada BANK NAGARI CABANG SOLOK?
C.
Tujuan
Tujuan
yang ingin dicapai dari pembuatan laporan observasi dan wawancara ini adalah
sebagai berikut :
1. Mengetahui
dan memahami hakikat Analisis jabatan
2. Memaparkan
kepada pembaca mengenai bagaimana analisis dan deskripsi suatu jabatan pada BANK
NAGARI CABANG SOLOK.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
HAKIKAT
ANALISIS JABATAN
1.
Pengertian
Analisis Jabatan
Mondy dan Noe (1993)
berpendapat analisis jabatan sebagai suatu proses yang
sistematik yang menentukan tugas, keterampilan, dan pengetahuan
sistematik yang diperlukan untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan dalam
sebuah organisasi. Sedangkan Dessler (1997), mengungkapkan bahwa analisa jabatan merupakan prosedur
untuk menetapkan tugas dan tuntutan keterampilan dari suatu jabatan dan orang
macam apa yang akan melaksanakan pekerjaan tersebut. Dalam pengertian ini,
dessler menekankan pada dua aspek, yaitu meyangkut isi pekerjaan dan orang yang
melaksanakan pekerjaan.
Dalam
pengertian lain, Mathis dan Jakson (2000) mengartikan analisis pekerjaan
sebagai berikut: “ A Systematic may to gather and analyze information
about the content and the human requirements of jobs, and the context in which
jobs are performed”. (analisis jabatan merupakan cara sistematik untuk
mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang isi dan personal yang
dipersyaratkan dalam jabatan, dan dalam hubungannya dengan prestasi jabatan). Lebih
lanjut, Mathis dan Jackson memisahkan antara jabatan (jobs) dan posisi
(position). Jabatan, dalam pengertiannya adalah sekelompok tugas, kewajiban,
dan tangggung jawab. Sedangkan position diartikan sebagai prestasi jabatan yang
dilakukan oleh seseorang.
Moh. As’ad (1995: 10)
mengatakan bahwa “job analis atau analisis jabatan ialah suatu proses untuk
mendapatkan keterangan mengenai suatu jenis pekerjaan melalui metode observasi
dan interview”. Dari analisis jabatan ini akan diperoleh suatu deskripsi yang
lengkap mengenai jenis pekerjaan yang dimaksud, antara lain kewajiban dan
tanggung jawab si pekerja/ perlengkapan-perlengkapan yang dipergunakan dan
lain-lain.
Dari pendapat beberapa
ahli diatas dapat disimpulkan bahwa informasi yang diperoleh dari analisa
jabatan dapat digunakan untuk menentukan karakteristik apa yang harus dimiliki
seseorang yang akan menduduki jabatan tertentu. Adapun hasil dari analisa
jabatan dapat berupa deskripsi jabatan (job description) dan spesifikasi
jabatan (job specification). Deskripsi jabatan adalah suatu pernyataan tertulis
yang menguraikan fungsi, tugas-tugas, tanggung jawab, wewenang, kondisi kerja
dan aspek-aspek pekerjaan tertentu lainnya. Sedangkan spesifikasi jabatan
merupakan pernyataan tertulis yang menunjukkan siapa yang akan melakukan
pekerjaan itu dan persyaratan yang diperlukan terutama menyangkut keterampilan,
pengetahuan dan kemampuan individu.
2.
Manfaat Analisis Jabatan
Maslow (1995) memberikan uraian
yang panjang lebar mengenai arti dari tujuan membuat analisis jabatan,
diantaranya adalah:
1. Analisis
jabatan seringkali dihubungkan dengan penyusunan atau pemilihan jabatan dalam
kelompok-kelompok berdasarkan persamaan tugas dan persyaratan.
2. Analisis
jabatan sering digunakan untuk maksud penentuan upah. Ini biasanya disebut evaluasi jabatan.
3. Tujuan
dari analis jabatan adalah untuk menetapkan dasar-dasar penerimaan karyawan.
Disini ditekankan kualitas perseorangan yang diperlukan untuk dapat mengerjakan
sesuatu pekerjaan.
4. Tujuan
berikutnya dari analisis jabatan adalah untuk menetapkan patokan untuk pola karir.
5. Analisis
jabatan digunakan sebagai alat bantu dalam menelaah organisasi, susunan
kekuasaan, hubungan-hubungan dalam organisasi dan hubungan-hubungan keluar.
6. Penggunaan
lain dari analisis jabatan ialah untuk menyempurnakan metode.
7. Analisis
jabatan diterapkan pada serangkaian masalah-masalah yang mungkin berguna pada
permulaan diagnosa dan penyesuaian diri pekerja.
8. Akhirnya
analisis jabatan sering dipergunakan sebagai dasar merit rating dan evaluasi penampilan kerja.
Analisis
jabatan mempunyai banyak manfaat bagi pimpinan untuk memecahkan salah satu
masalah kepegawaian bertalian dengan tugas yang harus dilaksanakannya. Beberapa
manfaat dari hasil analisis jabatan antara lain membantu dalam hal :
1.
Penarikan, seleksi dan penempatan
tenaga kerja.
2.
Pendidikan dan latihan
kerja yang harus dilakukan.
3.
Penilaian jabatan.
4.
Perbaikan syarat-syarat
pekerjaan.
5.
Perencanaan organisasi
pemindahan dan promo.
Dengan
analisis jabatan dapat diperoleh petunjuk-petunjuk tentang kualifikasi yang
harus dimiliki oleh tenaga kerja agar dapat menunaikan tugas sesuai dengan
jabatan yang akan diserahkan kepadanya. Oleh karena itu, analisis jabatan dapat
membantu pimpinan dalam melakukan penarikan, seleksi, dan penempatan tenaga
kerja pada suatu jabatan yang tersedia secara tepat. Suatu ketepatan dalam
menempatkan tenaga kerja pada suatu jabatan berarti mencegah pemborosan waktu,
tenaga maupun biaya sehingga dapat membantu tercapainya suatu efisiensi
semaksimal mungkin bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.
3.
Metode
Analisis Jabatan
Metode yang dapat
digunakan untuk melakukan analisis jabatan menurut Joseph E. Morsh (1995) adalah sebagai berikut:
a. Metode
dengan questionaire (angket)
Yang
bersangkutan diminta memberikan data-data mengenai jabatannya dan melukiskannya
jabatannya dengan kata-kata sendiri.
b. Metode
dengan “Check-List”
Pekerja mengecek tugas-tugas yang
dikerjakannya, dari suatu daftar pernyataan tugas-tugas yang melukiskan
jabatan. Ruang lingkup pernyataan tugas-tugas yang ada di daftar tersebut
tergantung dari pertimbangan si pembuat daftar.
c. Metode
dengan wawancara individual
Ini menyangkut seleksi terhadap
pekerja yang baik yang biasanya diwawancarai di luar pekerjaan.
d.
Metode dengan
pengamatan
Ini dilakukan di tempat kerja
sewaktu pekerja tersebut sedang
melakukan pekerjaan yang akan dinilai. Penganalisis mengamati dan menanyai pekerja-pekerja mengenai guna
memperoleh keterangan yang komplit, khusus dan teliti.
e.
Metode dengan wawancara
kelompok
Sejumlah
besar pejabat-pejabat yang mewakili jabatan-jabatan yang sama diseleksi. Dengan
bantuan dari penganalisis, pejabat-pejabat mencatat data-data identifikasi dan mengingat serta menuliskan
kegiatan-kegiatan mereka. Pada penutupan pertemuan penganalisis
mengkombinasikan data-data dari
pejabat-pejabat tadi dalam suatu
skedule komposisi untuk masing-masing jabatan.
f.
Metode dengan technical
conference
Sejumlah
ahli diseleksi berdasarkan luasnya pengetahuan dan pengalamannya, dan bekerja
bersama-sama untuk mencatat kegiatan-kegiatan
yang menyangkut jabatan yang dianalisis.
g.
Metode dengan catatan
harian
Pekerja
diminta untuk mencatat tugas-tugasnya dari hari ke hari. Keharusan mengingat-ingat
dikurangi dan frekuensi pelaksanaan tugas untuk suatu periode pengumpulan
data-data dibatasi.
h.
Metode dengan ikut
bersama-bersama kerja
Penganalisis
jabatan tersebut ikut bekerja. Mungkin ia melakukan tugas-tugas sedehana dan
sedikit atau tanpa instruksi. Dalam hal kegiatan-kegiatan yang bersifat lebih
teknis ia harus mempelajari lebih dahulu pekerjaan tersebut dan kemudian
mengerjakannya bersama dengan pegawai-pegawai yang sudah biasa.
i.
Teknik critical
incident
Ini
menyangkut pengumpulan pernyataan-pernyataan yang didasarkan atas pengamatan
langsung atau catatan-catatan perbuatan (tingkah laku) yang memperlihatkan
performace yang baik sekali maupun yang tidak memuaskan.
B.
PEMBAHASAN
HASIL OBSERVASI & WAWANCARA PADA PERUSAHAAN
1.
Sejarah
Singkat Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat (Bank Nagari)
Bank
Pembangungan Daerah Sumatera Barat secara resmi berdiri pada tanggal 12 Maret
1962 dengan nama “PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA BARAT”
yang disahkan melalui akta notaris Hasan Qalbi di Padang. Pendirian tersebut
dipelopori oleh Pemerintah Daerah beserta tokoh masyarakat dan tokoh pengusaha
swasta di Sumatera Barat atas dasar pemikiran perlunya suatu lembaga keuangan
yang berbentuk Bank, yang secara khusus membantu pemerintah dalam melaksanakan
pembangunan di daerah. Disahkan melalui Surat Keputusan Wakil Menteri Pertama
Bidang Keuangan Republik Indonesia No. BUM/9-44/II tentang izin usaha PT. Bank
Pembangunan Daerah Sumatera Barat, dan dimulailah operasional PT. Bank
Pembangunan Daerah Sumatera Barat dengan kedudukan di Padang.
Berdasarkan
Undang-Undang No.13 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah,
maka dasar hukum Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat diganti dengan Peraturan
Daerah Tingkat I Propinsi Sumatera Barat No. 4. Sehingga PT. Bank Pembangunan
Daerah Sumatera Barat dirubah menjadi “BANK PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA
BARAT”. Dalam perjalanan-nya tahun 1996 melalui Perda No. 2 / 1996
disahkan penyebutan nama (Call Name) sebagai ”Bank Nagari” dengan maksud untuk
lebih dikenal, membangun brand image sekaligus mengimpresikan tatanan sistem pemerintahan
di Sumatera Barat.
Sesuai
dengan perkembangan dan untuk lebih leluasa dalam menjalankan bisnis, tanggal
16 Agustus 2006 berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera barat No. 3
Tahun 2006, bentuk badan hukum Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat berubah
dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas, yang didirikan berdasarkan
akta Pendirian Perseroan Nomor 1 Tanggal 1 Februari 2007 dihadapan Notaris H.
Hendri Final, S.H. dan disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia
Republik Indonesia dengan Keputusan Nomor W3-00074 HT.01.01-TH.2007 tanggal 4
April 2007 Saat ini Bank Nagari telah berstatus sebagai Bank Devisa serta telah
memiliki Unit Usaha Syariah. Bank Nagari juga merupakan Bank Pembangunan Daerah
pertama yang membuka Kantor Cabang di Luar Daerah.
Puncak perubahan (Moment of Change) Bank Nagari, ditandai
dengan launching logo baru beserta visi dan misi baru Bank Pembangunan Daerah
pada tanggal 27 November 2008 dan dihadiri oleh Gubernur Sumatera Barat yaitu
Bapak Gamawan Fauzi. Menjadi Bank Pembangunan Daerah yang terkemuka dalam arti
dikenal dan menonjol di Indonesia. Terpercaya memberi arti bahwa bank sudah
menjalankan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan yang baik, memberikan
layanan yang memuaskan dan kepatuhan terhadap peraturan dengan kejujuran. Hal
tersebut dituangkanlah kedalam Visi bank Nagari yaitu:
“Menjadi
Bank Pembangunan Daerah Terkemuka dan Terpercaya di Indonesia”
Sedangkan
Misi Bank Nagari adalah:
Memberikan kontribusi dalam
mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Mencerminkan
dasar atau latar belakang didirikannya bank, sesuai yang diamanahkan dalam
Akta Pendirian, yang merupakan cita-cita dan tujuan yang akan diperankan,
yaitu turut membangun kegiatan ekonomi yang kuat untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Memenuhi
dan menjaga kepentingan stakeholder secara konsisten dan seimbang. Bank
akan senantiasa dijalankan dengan prinsip untuk memenuhi tanggung jawab
kepada pemilik, nasabah, karyawan dan masyarakat.
-Menjaga agar bank ini bertumbuh dan berkembang dengan baik dan sehat
-Memberikan pelayanan yang prima
-Memberikan keuntungan yang memadai
bagi pemegang saham
- Memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat
Dari Visi dan Misi tersebut lahirlah
Statement sebagai berikut:
“Bersama
Membina Citra Membangun Negeri”
Ruang
lingkup kegiatan operasional yang dapat dilakukan oleh Bank Pembangunan Daerah
Sumatera Barat yakni sebagai berikut:
1. Memberikan berbagai fasilitas
perkreditan kepada dunia usaha dan pihak lain yang membutuhkannya.
2. Melakukan penyertaan modal pada
perusahaan-perusahaan yang dinilai layak untuk dikembangkan melalui aktifitas
penyertaan modal tersebut.
3. Menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk giro, tabungan dan deposito.
4. Melakukan pemberian jasa perbankan
lainnya seperti kiriman uang, inkasso, bank garansi, kliring, safe deposit box
dan lain sebagainya.
5. Melakukan kegiatan pengolahan
keuangan Pemerintah Daerah.
6.
Melakukan pengembangan sarana perbankan melalui pembukaan
Kantor Cabang dan pembinaan Lumbung Pitih Nagari (LPN).
Deskripsi Jabatan
Nama perusahaan : Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat (Bank Nagari)
1. Nama Jabatan : Costumer service
2.
Rangkuman
singkat tentang pekerjaan
Costumer service adalah
pegawai bank yang melayani nasabah dalam membuka tabungan, deposito,
giro, permohonan minta ATM, surat dukungan bank yang berguna untuk
para kontraktor sebagai persyaratan mengikuti tender di pemerintahan, pembukaan
pendaftaran haji, legalisir buku tabungan, melayanai nasabah yang menanyakan
informasi mengenai produk bank baik langsung maupun melalui telepon.
3.
Kegiatan
kerja
Costumer service adalah front liner,
yang pasti kalau nasabah masuk bank yang ditemui pertama kalinya adalah
costumer service lalu menemui teller. Kegiatan kerja costumer service seperti
yang diuraikan dalam rangkuman singkat pekerjaan diatas adalah setiap paginya telah standbye untuk
melayani nasabah dalam membuka tabungan, deposito, giro, permohonan minta
ATM, surat dukungan bank yang berguna untuk para
kontraktor sebagai persyaratan mengikuti tender di pemerintahan.
Costumer
service juga melayani nasabah dalam pembukaan pendaftaran haji, legalisir buku
tabungan , nasabah yang menanyakan informasi mengenai produk bank baik langsung
maupun melalui telepon.
Setiap costumer service harus memberikan
kehangatan bagi nasabahnya, seperti menerima nasabah dengan senyum yang tulus,
memandang nasabah ketika berbicara, melayani
nasabah dengan antusias, cekatan, dan ramah. Memeriksa kebenaran pengisian data/formulir/warkat/
slip dan identitas nasabah agar tidak terjadi kesalahan.
4.
Mesin,
alat dan perlengkapan
Mesin
dan alat yang dibutuhkan oleh seorang costumer service dalam menjalankan
pekerjaannya dengan optimal adalah komputer, kalkulator struk yang digunakan
untuk mengetahui tingkat bunga deposito, misalnya nasabah buka deposito lalu
menanyakan depositonya setelah misalnya
satu bulan, tiga bulan, atau setahun berapa dia dapat bunganya nanti customer
servise dapat mengetahuinya dengan menggunakan kalkulator struck tersebut , kemudian
printer yang dibutuhkan untuk mencetak semua buku tabungan nasabah dan data-data
nasabah yang sudah diisi.
Perlengkapan
kerja seorang customer servise adalah seragam, sepatu highill bagi wanita dan
tentunya penampilan yang rapi dan menarik karena akan melayani nasabah.
5.
Lingkungan
fisik
Lingkungan
kerjanya di dalam ruangan (indoor). Sarana dan prasarana yang digunakan adalah
ruangan kerja, meja kerja, kursi, telepon dan perlengkapan kerja yang telah
diuraikan diatas.
6.
Lingkungan
sosial
Selain
dari lingkungan fisik tentunya customer servise tidak bisa lepas dari
lingkungan sosialnya. Lingkungan sosial dari customer servise adalah Nasabah
dari seluruh kalangan, karyawan sekantor, pimpinan bank serta manager bank.
7.
Konteks
kerja (pandangan terhadap pekerjaan)
Costumer
service adalah front liner, yang pasti kalau nasabah masuk bank yang ditemui
pertama kalinya adalah costumer service lalu menemui teller. Pekerjaan sebagai
Costumer service dapat dikatakan minim resiko jika dibandingkan dengan teller
namun costumer service harus memiliki kesabaran untuk menghadapi berbagai macam
nasabah dan berbagai macam masalah yang mereka hadapi yang berhubungan dengan
bank harus diselesaikan dengan baik.
8.
Standard
tampilan kerja
Costumer
service harus stand by sebelum jam kas dimulai, yaitu pada pukul 07.45, jadi
sebelum pukul 07.45 Costumer service sudah harus ada di kantor dan harus
mempersiapkan segala keperluan dan peralatan kerjanya. Dalam melayani nasabah seorang
Costumer service harus bisa bersikap sedemikian rupa agar nasabah bisa merasa
puas dan nyaman. Oleh karena itu bank nagari cabang solok memilki sebuah jurus
untuk menyambut nasabahnya yaitu dengan jurus 3S (senyum, sapa, salam), sesuai
dengan motto bank nagari yaitu CITRA, dimana
C:
cepat
I:
integritas
T:
teliti
R:
ramah
A:
antusias
Hal
yang juga harus diperhatikan oleh costumer
service adalah style kerja yaitu harus bagus, fisik harus proposional,
penampilan menarik supaya nasabah itu tidak merasa bosan atau supaya mereka
tertarik.
Costumer
service di bank nagari harus bekerja sesuai dengan standar yang diharapakan,
hal-hal lain yang harus dilaksanakan oleh Costumer service adalah :
a. Tidak
bekerja sambil berbicara dengan rekan kerja lain
b. Tetap
berhati-hati dalam bekerja dan melayani nasabah
c. Bekerja
dengan penuh konsentrasi
Untuk
standard penampilan dalam bekerja, Costumer service harus mengikuti prosedur
yang telah diwajibkan oleh pihak management bank nagari, diantaranya
a. Untuk
pria
1.) Rambut
tidak menutupi wajah/mata
2.) Telinga
terlihat
3.) Panjang
rambut tidak melebihi krah baju
4.) Bersihkan
wajah
5.) Rawat
wajah agar bersih, tidak berminyak
6.) Rapikan
kumis dan jambang
7.) Cukur
jenggot
8.) Bersihkan
telinga
b. Untuk
wanita
1.) Tata
rambut disesuaikan dengan bentuk wajah bagi yang tidak berjilbab
2.) Hindari
cat rambut warna mencolok
3.) Pemakaian
aksesoris rambut sebaiknya bermodel sederhana dan berwarna hitam
4.) Bersihkan
wajah dan beri pelembab
5.) Pakai
alas bedak
6.) Pakai
bedak tabur/padat
7.) Gunakan
tata rias mata (warna netral) dan pensil alis
8.) Pakai
lipstick
c. Pria
dan wanita
1.) Rawat
tangan dan kaki agar tampak bersih
2.) Balurkan
lotion pada tangan dan kaki agar selalu segar
3.) Stoking/kaos
kaki ditukar setiap hari
4.) Sepatu
dijemur minimal seminggu sekali
5.) Tidak
memakai pewarna kuku
6.) Kuku
jari tangan dan kaki tidak boleh panjang
9.
Persyaratan
pribadi, atau kualifikasi personel atau spesifikasi jabatan
Costumer service:
a. Tinggi
minimal 155 cm untuk perempuan dan 160 cm untuk laki-laki
b. Bagi
perempuan yang tidak berjilbab kalau rambutnya panjang harus dicepol agar rapi,
kalau yang rambutnya pendek boleh dilepas dan yang berjilbab harus memakai
jilbab berdasarkan standar ketentuan kerja berdasarkan ketentuan bank nagari
sendiri
c. Pendidikan
minimal D3
d. Untuk
melamar sebagai Costumer service, akan dilakukan wawancara, tes performance,
tes psikologi, wawancara dengan psikolog, wawancara dengan direksi, tes
kesehatan. Semua itu diperiksa secara teliti.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari wawancara dan observasi yang
telah saya lakukan di Bank Nagari Cabang Solok, dapat saya simpulkan
bahwasannya Bank Nagari telah melakukan analisis jabatan terhadap calon
karyawan yang akan bekerja di perusahaannya, agar karyawan yang akan
ditempatkan dapat bekerja sesuai dengan kemampuan dan kualifikasi pendidikan
yang dimiliki. Selain itu, agar karyawan lebih mampu mengenal dan menyesuaikan
diri dengan jabatannya, perusahaan memberikan training terhadap karyawan yang
baru diterima.
B.
Saran
Penulis berharap laporan ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan bagi
mahasiswa semoga laporan ini dapat memperluas wawasan mengenai analisis dan
deskripsi jabatan pada sebuah perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar